Diskursus tentang ilmu pengetahuan merupakan pergolakan dinamis dalam ranah akademik. Perkembangan ilmu pengetahuan yanag demikian pesat menjadikan antar bidang ilmu perlu “sinkronisasi”. Meminjam bahasa Amin abdullah adalah konsep integrasi interkoneksi. Disiplin ilmu yang berbeda,dalam pencapaiannya dibutuhkan satu pisau analisis untuk memudahkan pengembangan yaitu tentang Metodologi penelitian.Metodologi penelitian bagi sebagian orang merupakan sebuah ilmu yang di “anggap” sulit. Bahkan saking dianggap menakutkan ada beberapa yang kemudian membatasi untuk padametode tertentu dalam penelitiannya. Sementara kita tahu, terutama sebagai aktifis dalam dunia pendidikan dituntut untuk mengetahui semua jenis metode dalam penelitian, minimal menjadi referensi tambahan dalam menulis atau melakukan bimbingan kepada mahasiswa. Tulisan sederhana ini mencoba untuk memudahkan gambaran tentang metode penelitian yang lazimnya dilakukan, minimal sekali untuk pemahaman penulis sendiri.
Istilah penelitian seringkali kali kita dengar dalam ranah ilmu pengetahuan (science). Muncul kemudian pertanyaan apakah penelitian itu?Apakah metode yang dilakukan dalam penelitian? Apa pengetahuan itu ? apa ilmu pengetahuan itu? Dan mungkin banyak lagi pertanyaan yang akan muncul.
PENELITIAN DAN ILMU PENGETAHUAN
Dalam buku metode penelitian, Latipah (2012) menyebutkan bahwa Penelitian (research)merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Ditambahkan Azwar (2011), bahwa Fungsi penelitian adalah mencari penjelasan danjawaban terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Diperjelas oleh Kerlinger & Lee (Dalam Latipah : 2012) bahwa science (ilmu pengetahuan)merupakan pengetahuan yang diperoleh manusia berdasarkan metode ilmiah sehingga pengetahuan yang diperoleh membentuk suatu konsep mengenai sesuatu, yang kemudian dikenal dengan istilah ilmu pengetahuan. Adapun common sense (pengetahuan) adalah pemikiran atau pengetahuan awam yang diperoleh melalui metode-metode non-ilmiah sehingga tidak dapat dipastikan kebenarannya.
Pengertiandiatas secara tidak langsung dapat kita ambil gambaran bahwa selain ilmu pengetahuan yang di dapatkan dengan cara-cara ilmiah, berarti ada sesuatu yang tidak didapatkan dengan cara-cara ilmiah.
Pengetahuan bisa didapatkan karena adanya pendapat seseorang yang dihormati sehingga bisamenjadi sesuatu yang dikerjakan dalam lingkungan sekitar. Contoh sederhana adalah ketika ada yang meyakini bahwa anak dari orang tua yang tidak sekolah biasanya bodoh. Sementara dalam ilmu pengetahuan perlu dilakukan dengan cara-cara ilmiah dan tahapan yangdilakukan sebelum di pakai sebagai dasar.
Salah satu dasar ilmu pengetahuan adalah adanya kegiatan dalam proses tersebut yang biasa disebut dengan kegiatan ilmiah. Ada perbedaan dalam kegiatan ilmiah dan dan non ilmiah sebagaimana yang di jelaskan Shaugnessy(dalam Latipah : 2012) bahwa dalam pendekatan ilmiah biasa menggunakan pendekatan empiris, kritis, tersistem, obyektif, definisi jelas, valid,reliable dan dapat dilaporkan. Sementara pendekatan non ilmiah lebih banyak dengan pendekatan sambil lalu sebagai pemikiran umum sehari hari.
lebih lanjut,berdasarkan pengertian diatas metode penelitian yang merupakan kegiatan ilmiah akhirnya perlu beberapa ketentuan yang harus diperhatikan:
- Metode penelitianbutuh variabel penelitian yang perlu dijelaskan tentang definisinya terlebihdahulu. Cara pengukuran juga harus jelas.
- Metode penelitian mempunyai tujuan untuk membahas persoalan yang ada dan menemukan solusi atas masalah tersebut. Tidak sekedar melihat adanya hubungan antar variabel, tetapijuga bisa menjelaskan lebih jauh seberapa besar pengaruh dalam hubunganvariabel yang diteliti.
- Metode penelitian harus sistematis. Langkah yang ditempuh adalah melakukan persiapan,pelaksanaan, analisis data sampai kepada pelaporan hasil penelitian dengan mengikuti alur penelitian yang benar. Dari sini terlihat bahwa kegiatan ilmiahlebih terencana dan terstruktur.
- Metode penelitianterkontrol. Dalam kegiatan ilmiah tentu tidak terlepas dari fenomena atau gejala yang akan diteliti. Gejala yang menjadi fokus penelitian harusdikendalikan dari fenomena lain yang mengganggu. Artinya fokus pembahasan pada variabel yang sudah dijadikan dasar penelitian.
- Obyektif,penelitian mendasarkan pada pengamatan, analisis data yang telah dilakukan dankesimpulan hasil secara obyektif tanpa dipengaruhi kepentingan tertentu.
- Hasil penelitian tahan uji. Artinya bahwa proses dan kesimpulan hasil penelitian telah dilakukan dengan menggunakan teori yang mendukung dan metode yang benar sehingga hasil penelitian dapat dikembangkan lagi oleh peneliti sendiri atau peneliti lain.Hasil penelitian juga diharapkan dapat diterapkan dalam kondisi dan situasi lain yang lebih luas.
MACAM- MACAM PENELITIAN
Banyaknya kegiatan ilmiah yang dilakukan berdasarkan disiplin ilmu dan metode dalam ilmuitu sendiri membuat penelitian mempunyai ragam yang banyak, diantaranya :
- Penelitian Berdasar Tujuan
Penelitian dengan dasar tujuan ini mempunyai jenis yaitu penelitian ekploratif, research dan development (R & D) dan verifikatif.
- Penelitian Eksploratif
Secara sederhana dari definisi penelitian ini adalah keinginan untuk menggali lebih dalam tentang sebab atau hal hal yangmempengaruhi sesuatu. Belum lama ini kita disuguhkan fenomena tentang LGBT(lesbian, gay, biseksual,transgender). Fenomena yang terjadi di luar negeri juga dirasakan di dalam negeri yang kemudian sempat menjadi persoalan yang cukup menguras pemikiran dan waktu. Tentu fenomena yang muncul akan ada 2 kubuyang saling bertentangan yaitu yang pro dan kontra. Penelitian eksploratis ingin mengetahui dan menemukan atas sebab sebab fenomena tersebut.
- Penelitian Research and Development (R & D)
Perusahaan – perusahaan yang sudah besar banyak menggunakan metode penelitian ini. Dibagian penelitian dan pengembangan (litbang) mempunyai peran besar. Tujuan penelitian ini adalah ingin melakukan pengembangan dalam bidang tertentu dalam perusahaan tersebut. Misalnya adanya fenomena burn out? yang terjadi di sebuah unit perusahan. Perusahan melakukan penelitian R and D untuk mengatasinya.
- Penelitian Verifikatif
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengecek kebenaran dari hasil penelitian terdahulu. Seperti contoh adanya penelitian yang telah membahas tentang prestasi belajar dalam pendidikan agama islam pada sekolah dasar (SD/MI). Penelitian tersebut menemukan peranan orang tua terutama pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Beberapa waktu setelahnya akan ada peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis untuk mengecek hasil dari peneliti sebelumnya.
- Penelitian Berdasar Pendekatan
Penelitian berdasarkan pendekatan yang perlu difahami adalah adanya 2 jenis pendekatan yang lakukan yaitu pendekatan pada pelaksanaan penelitian dan pendekatan analisisnya. Berdasarkan pendekatan pelaksanaan penelitian dapat dibagi pada 2 jenis yaitu Longitudinal dan pendekatan silang (Latipah : 2012). Misalnya dalam pembahasan tentang cara berpikir anak sekolah dasar baik di SD atau MI dari kelas i – VI, maka penelitian longitudinal akan mencatat cara berpikir anak ketika di kelas I,II, III,IV, V dan VI. Misalnya pencatatan pertama dilakukan saat awal masuk sekolah yaitu pada bulan Juli, maka pencatatan berikutnya juga dilakukan pada bulan yang sama.
Sementara penelitian dengan pendekatan silang (cross-section) seperti pendekatan longitudinal tetapi yang membedakan adalah pelibatan subyek yang digunakan beragam atau berbeda dari beberapa sekolah. Tidak seperti dalam pendekatan longitudinal yang menggunakan subjek yang sama (satu sekolah). Pelibatan banyaksubjek misalnya dari 10 sekolah yang ada, maka dalam waktu yang bersamaan peneliti mencatat dari seluruh sekolah mulai kelas I, II, III, IV, V dan VI.
Selain pendakatan pada pelaksaaan, pendekatan lain yang dilakukan adalah berdasarkan pendekatan analisisnya. Berdasarkanpendekatan analisis ini yang sering kita fahami sebagai penelitian kuantitatif dan kualitatif. Secara sederhana, PenelitianKuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yangdiolah dengan metode statistika. Pada dasarnya pendekatan kuantitatif dilakukanpada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkankesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesisnihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompokatau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Biasanya penelitiankuantitatif menggunakan sampel dalam jumlah besar.
Sementara Penelitian Kualitatif penekankannya pada proses analisis penyimpulan deduktif dan induktif dan pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Pendekatan kualitatif bukan berarti tidak menggunakan dukungan data kuantitatif, namun penekanannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berpikir formal dan argumentatif.
- Penelitian Berdasar Kedalaman Analisis
Penelitian berdasar kedalaman analis ini dikelompokkan dalam dua jenis yaitu penelitian deskriptif dan penelitian inferensial.
- Penelitian Deskriptif
Seorang peneliti yang menggunakan penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Dasar kesimpulan yang diberikan adalah dasar faktualnya sehingga data yang dieproleh menjaid rujuakannya. Pada kesimpulan dan pembahasan angka yang diperolah biasanya diolah tidak terlalu dalam dengan menggunakan analisis persentase dan analisis kecenderungan (trend).
- Penelitian Inferensial
Penelitian inferensial melakukan analisis hubungan antarvariabel dengan pengujian hipotesis. Dengan demikian kesimpulan penelitian jauh melampaui sajian data kuantitatif saja. Dalam penelitian ini dapat dibicarakan tentang besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan kesimpulan.
- Penelitian Berdasar Penggunaan
Penelitian dasar atau penelitian murni (pure research) dan penelitian terapan (applied research) merupakan jenis penelitian berdasarkan penggunaan.
Penelitian dasar merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Ini artinya bahwa hasil penelitian tersebut tidak dapat segera digunakan, kecuali untuk waktu jangka panjang.
Penelitian terapan merupakan jenis penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Dengan demikian hasilnya diharapkan segera dapat digunakan untuk keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk menunjang peningkatan prestasi belajar, penelitian untuk melandasi kebijakan pengambilan keputusan dalam pembelajaran, dan sebagainya.
- Penelitian Berdasar Sifat Permasalahan
Berdasar sifat permasalahannya, penelitian diklasifikasikan ke dalam tujuh jenis yaitu:
- Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif merupakan salah satu jenis penelitian yang banyak berkaitan dengan gambaran sosial, setting hubungan anter fenomena. Atau dengan kata lain penilitian deskriptif merupakan salah satu metode penelitian yang menggabarkan obyek sesuai dengan kondisi aslinya (apa adanya). Dalam pengumpulan data untuk peneliti melaporkan keadaan dan kondisi obyek atau subyek yang diteliti sesuai dengan kondisi sesungguhnya.
Secara sistematis penelitian deskripstif akan menjelaskan gambaran yang akurat tentang sebuah kelompok dan dinamika sosialnya, menjelaskan mekanisme hubungan antar kelompok, bahkan sampai menyajikan terjadinya sebuah hubungan dengan mengklasifikasi subyeknya.
Dalam perkembangan terkindalam bentuk deskriptif. Kedua, persoalan sosial, pendidikan, keagamaan, sangat banyak variannya permasalahannya , sehingga sesuai dengan metode deskriptif.
- Penelitian perkembangan
Penelitian perkembangan biasanya berkaitan dengan perubahan waktu. Tujuan dalam penelitian ini mempelajari pola dan urutan perkembangan yang sesuai dengan perubahan waktu atau periode tertentu. Persoalan dalam dunia pendidikan misalnya dalam melihat pola perkembangan dan pertumbuhan pada siswa sekolah dasar.
- Penelitian kasus dan lapangan
Studi kasus dalam penelitian lapangan biasanya mencoba melihat dan mencermati individu atau sebuah unit tertentu secara mendalam. Peneliti ingin menemukan variabel penting yang melatar belakangi adanya kasus tersebut. Titik tekannya adalah pada mengapa individu belakukan perbuatan tersebut? Apa bentuk tindakan individu? Bagaimana reaksi individu terhadap lingkungannya?
Penelitian studi kasus pada dataran oyek atau subyek mungkin terlihat sempit, tetapi penelitian ini biasanya membutuhkan kedalaman dalam analisisnya. Konsekuensi logis dari penelitian ini adalah waktu yang dibutuhkan relatif lebih lama. Banyak faktor yang melingkupi dalam kasus tersebut. Bisa jadi persoalan lingkungan, keluarga, pengalaman masala lampau menjadi salah satu faktornya. Dalam dunia pendidikan mungkin kita sering mendengar ada siswa yang mempunyai sifat keras kepala, susah diatur dan lainnya. Tetapi disisi lain anak tersebut mempunyai prestasi yang bagus. Fenomena perilaku siswa ini dapat menjadi satu contoh dalam penelitian “kasus”. Sebab siswa mempunyai tingkah laku yang demikian, apa latar belakangnya, bagaimana kondisi keluarga dan lingkungannya, dan lainnya.
- Penelitian korelasional
Menurut Faenkel dan Wallen,(dalam Latipah 2012), Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Ditambahkan Mc Millan & Schumacher, dalam latipah (2012) jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang disebut dengan korelasi.
- Penelitian kausal-komparatif
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda atau waktu yang berbeda dan menemukan hubungan sebab-akibatnya (Latipah: 2012).
Dengan kata lain, penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi penyebab melalui data yang dikumpulkan. Pendekatan dasar dalam penelitian ini adalah memulai dengan adanya perbedaan dua kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut.
- Penelitian eksperimental
Menurut Danim (dalam Latipah : 2012) Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
Beberapa karakteristik penelitian eksperimental, yaitu:
- Variabel-variabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung, maupun random (rambang).
- Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental.
- Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta penempatan subjek dalam kelompok-kelompok dilakukan secara acak (random).
- Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan.
- Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana keterwakilan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan perlakuan secara umum pada kondisi yang sama.
- Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
- Penelitian tindakan
Penelitian tindakan meruapakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pada suatu kelompok subyek yang diteliti atau untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi kelompok tersebut. Keberhasilan dari tindakan yang dilakukan akan diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan dan disesuaikan dnegan kondisi sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik. Dalam dunia pendidikan penelitian ini mulai banyak dipakai dalam kelas sehingga sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK/classroom action research). Tidak hanya yang dilakukan guru dalam kelas, penelitian tindakan juga bisa dilakukan oleh kepala sekolah atau pimpinan lainnya. Jadi Penelitian tindakan kelas adalah bentuk pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas secara bersama dan tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dilakukan siswa dengan arahan dari guru.
Ada yang perlu dicermati dalam penelitian tindakan kelas ini, bahwa yang ditonjolkan adalah kegiatan yang harus dilakukan siswa. Banyak yang terjebak bahwa yang ditonjolkan adalah tindakan yang dilakukan guru itu sendiri, misalnya dengan memberikan tugas kelompok kepada siswa.
Dalam laporan penelitian tindakan yang dilakukan guru, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu :
- Penelitian tindakan kelas harus bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran atau hal hal yang terjadi dalam pembelajaran.
- Guru harus cermat dalam pengamatannya. Dilakukan secara terus menerus, obyektif dan sistematis. Atau penelitian tindakan ini dilakukan pencatatan, perekaman sehingga dapat diketahui dengan pasti tingkat keberhasilannya. Adanya penyimpangan juga perlu dicatat supaya seluruh hasil pencermatan tersebut akan menentukan tindak lanjut yang harus diambil segera oleh peneliti.
- Penelitian minimal dilakukan dalam dua siklus tindakan yang berurutan. Siklus pertama sangat menentukan siklus berikutnya. Dan siklus lanjutan tidak dapat dirancang dan dilakukan apabila siklus yang sebelumnya belum terjadi. Hasil refleksi dari siklus awal harus tampak untuk digunakan sebagai bahan masukan perencanaan siklus berikutnya.
- Penelitian tindakan kelas yang dilakukan guru harsu dikenakan untuk seluruh siswa. Tidak boleh dipilih-pilih. Tindakan yang dilakukan juga terjadi secara wajar, tidak mengubah jadwal dan tidak boleh merugikan siswa.
- Dalam penelitian tindakan kelas, harus dapat dikemukakan kembali mengenai tindakan, suasana ketika terjadi tindakan, reaksi siswa, urutan peristiwa dan hal lain yang diraskan sebagai kelebihan dan kekurangan dan dibandingkan dengan rencana yang sudah dirancang sebelumnya.
- PENELITIAN BERDASARKAN OBYEK
Sesuai dengan metode penelitian yang sudah dibahas diatas, ragam penelitian berdasarkan obyek penelitian bisa jadi sangat bermacam-macam. Disini penulis hanya akan mengambil beberapa contoh saja dalam pendekatan obyek ini untuk dijadikan pengantar obyek penelitian.
- Penelitian etnografi
Penelitian etnografis adalah turunan dari riset kualitatif. Dari segi ontologis dan epistemologis, riset kualitatif berbeda dengan kuantitatif. Riset kualitatif menekankan interaksi sosial dengan si subyek agar dapat menangkap pemahaman subyek (native understanding) atau emic view sebagai lawan dari ethic view. Riset kualitatif menekankan pada norma, nilai dan makna di balik gejala yang diamati. Sementara riset kuantitatif dituntut untuk menjaga independensi dengan subyek yang diteliti (M. Adlin Sila).
Penelitian etnografi yang merupakan turunan riset kualitatif lebih menggunakan logika induktif. Induktif mengambil kesimpulan dari yang khusus ke yang umum dan focus pada pola (pattern) khusus dan unik (idiografik).
Penelitian etnografi umumnya memakai metode pengumpulan data melalui wawancara (interview) dan pengamatan (observation). Dalam pengumpulan data, keahlian dan pengalaman peneliti sangat dibutuhkan, selain adanya kepercayaan dari subyek. Pengamatan yang dilakukan tidak hanya apa yang dikatakan subyek, tapi juga mimik muka, bahasa tubuh (gestures dan body languages) dan atmosfir si subyek ketika memberikan pernyataan atau menjawab pertanyaan.
Syarat lain dalam penelitian etnografi adalah Terjun ke lapangan (Entering the Field). Dalam memutuskan pengambilan data lapangan dibutuhkan seseorang yang memiliki otoritas untuk masuk ke lokasi (gatekeepers). Orang ini bisa menjadi pembantu di lapangan ketika ingin menemui seseorang atau ke lokasi yang tidak semudah ditemui jika tanpa bantuan orang yang sudah dikenal. Namun diharapkan orang ini tidak lebih sebagai pembantu dan tidak sampai mengarahkan tujuan riset. Penampilan juga perlu diperhatikan dilapangan ketika bertemu dengan subyek. Seperti; cara berpakaian, cara berbicara dan berperilaku, karena semuanya itu memberikan pesan simbolik. Penelitian etnografi juga perlu memperhatikan sesuatu yang tidak lazim. Artinya bahwa peneliti sebagai orang asing tidak bisa menarik ukuran layaknya apa yang dilakukan oleh peneliti. Karena sesuatu yang unik di lapangan menjadi data lapangan yang otentik dan original.
Langakh berikutnya setelah adanya pengambilan data lapangan,maka perlu dilakukan pembuatan Rapport. Rapport adalah kemampuan peneliti membangun hubungan yang bersahabat, berbahasa yang sama, tertawa dan menangis bersama dengan anggota masyarakat yang diteliti, sehingga memperoleh pemahaman terhadap cara melihat dan merasakan tentang kejadian dari perspektif orang lain (empathy). Sehingga ada yang menyebut bahwa rapport adalah kunci dalam penelitian ini. Kendala yang sering dialami dalam proses membuat rapport adalah adanya situais yang tidak bersahabat dari subyek, seperti tidka kooperatif, dan tidak mau berpartisipasi. Keterampilan komunikasi, merayu data dan memahami kondisi subyek sangat dibutuhkan.
Pengamatan dan pencatatan selama proses penelitian dalam etnografi dangat penting. Keterbatasan peneliti dalam memory ingatan sangat terbatas. Selain karena kondisi subyek yang bisa berubah setiap saat. Dalam meninggalkan lokasi penelitian juga diperlukan etika layaknya pertama melakukan penelitian. Yang lebih Perlu disampaikan penelitian akan berakhir kapan. Hal ini untuk memberikan komunikais yang baik. Karena dalam penelitian etnografi sangat dimungkinkan pelepasan atau perpisahan dilakukan secara adat setempat. Sebagai bentuk pengahargaan sudah terjalin adanya hubungan masyarakat.
- Penelitian manuskrip
Penelitian dengan obyek manuskrip sebenarnya merupakan penelitian yang menarik. Adanya manuskrip yang berbentuk tulisan dalam pelepah lontar, bambu dan lainnya menggambarkan adanya periode sejarah dalam komunitas tertentu. Pembahasan dalam penelitian ini bisa meliputi budaya masyarakat, hasil peradaban dan kearifan lokal lainnya. Dalam penelitian manuskrip perlu perlu perlakukan khusus. Karena lebih banyak yang diteliti adalah bentuk hasil budaya.
Menurut fahriati dalam diklat penelitian di kemenag tanggal 2 agustus: 2016. Ada beberapa treatment yang perlu dilakukan dalam penelitian manuskrip, Pertama , perlu memahami tentang konsep filologi. philos (cinta) dan logos (kata) Khusus: Ilmu yang mempelajari naskah-naskah lama untuk menetapkan keasliannya, bentuknya semula, makna isinya, serta konteks penulisannya; Ilmu filologi dapat dijadikan sumber-sumber utama bagi para sejarawan dalam penelitian dan penyusunan kembali (rekonstruksi) sejarah. Kedua , perlu memahami tentang ilmu kodikologi dan paleografi. Selain pastinya yang ketiga adalah ilmu sejarah.
Ketiga ilmu ini yang perlu dikuasai peneliti untuk melakukan penelitianmanuskrip. Selain kemampuan komunikasi dalam pengambilan data dilapangan danjuga keberanian dalam resiko penelitian manuskrip. Karena bisa jadi obyek penelitian dianggap keramat dan tidak sembarangan bisa diambil datanya untukkepentingan penelitian.
- Penelitian kebijakan
Dalam membuat kebijakan, pemerintah perlu melakukan adanya kajian kebijakan (policy brief ) untuk mendukung munculnya kebiajakn tersebut. Penelitian kebijakan dipakai untuk membantu memudahkan munculnya kebijakan tersebut. Apa yang perlu dilakukan oleh pemangku kebijakan.
Dengan kata lain Penelitian kebijakan adalah proses penyelenggaraan penelitian untuk mendukung kebijakan atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang bersifat fundamental secara teratur untuk membantu pengambil kebijakan memecahkan masalah dengan jalan menyediakan rekomendasi yang berorientasi pada tindakan atau tingkah laku pragmatik
Menurut Ann Majchrzak dalam penyampaian materi diklat teknis kemenag 30 agustus 2016menyebutkan bahwa penelitian kebijakanadalah tulisan yang dibuat atas respon terhadap suatu kebijakan tertentu/khusus yang dikeluarkan oleh suatu instansipemerintah/non pemerintah dengan tujuan untuk memberikaninformasi/pandangan lain bagi pengambil kebijakan dan pihak-pihak yang terkaitserta masyarakat umum atas kebijakan yang dibuat.
Ada beberapa hal yang disukai oleh pengambil kebijakan terkait dengan penelitian yang dilakukan, diantaranya:
- Penyediaan data empiris yang solid dan terkini
- Mengidentifikasi tren
- Mengantisipasi tantangan potensial
- Mengembangkan alat untuk pengukuran
- Mengevaluasi efektivitas kebijakan
Berdasarkan beberapa hal diatas, penelitian kebijakan akan dapat menjadi jembatan antara kepentingan masyarakat dan keinginan pemangku kebijakan dalam merealisasikan tujuan yang diharapkan.
METOPEN SEBAGAI JEMBATAN ILMU PENGETAHUAN
Diakhir tulisan ini, penulis mencoba memberikan gambaran sederhana tentang metode penelitain kaitanya dengan ilmu pengetahuan atau bidang ilmu. Kondisi atau realitas yang terjadi dalam masyarakat, baik secara pengetahuan dan keilmuan, sosial, keagamaan, hasil budaya dan lainnya ternyata diperlukan adanya sebuah jembatan supaya sambung antara satu dengan yang lain. Ilmu pengetahuan meskipun bidang garapnya berbeda, tetapi ada satu persamaan yaitu adanya metode dalam keilmuan tersebut. Khususnya dalam metode penelitian yang dilakukannya.
Mengutip bahasa prof. Amin abdullah bahwa antar ilmu itu adalah merupakan integrasi (gabungan) dan akan selalu terkoneksi (interkoneksi) antar bidang ilmu tersebut. Ilmu pengetahuan dipakai untuk mengetahui kondisi masyarakat baik dulu, sekarng ataupun masa yang akan datang. Banyaknya penelitian, pengetahuan yang bisa didapatkan secara empiris dan bisa diterima secara ilmu pengetahuan akan menjadikan seluruh bidang ilmu menjadi semakin maju. Banyak para tokoh dan ilmuwan masa lalu yang tidak hanya pintar dalam satu disiplin ilmu saja, tetapi mereka mempunya keluawan ilmu dan metode yang baik dalam menjelaskna pengetahuan. Diharapakan dengan banyaknya penelitian dengan metode yang baik dan jelas akan menjadikan ilmu pengetahuan semakin berwarna dan dapat mencerahkan kehidupan dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Latipah, Eva., Metodologi Penelitian. Yogyakarta ( Grass media: 2012)
Hopkins, Davis., Panduan Guru, Penelitian Tindakan Kelas, Terj. Achmad Fawaid, Yogyakarta,(Pustaka Pelajar: 2011)
Azwar, S., Metode Penelitian, Yogyakarta, ( Pustaka Pelajar : 2011)
Farida, penelitian kuantitatif, Diklat teknis subtantif keagamaan angkatan III untuk peneliti dan dosen,Balitbang Kemenag, Jakarta 26 juli – 5 Agustus 2016.
Murtadlo Muhamad , penelitian kebijakan , Diklat teknis subtantif keagamaan angkatan III untuk peneliti dan dosen,Balitbang Kemenag, Jakarta 26 juli – 5 Agustus 2016.
Sila Adlin , desain riset etnografis , Diklat teknis subtantif keagamaan angkatan III untuk peneliti dan dosen,Balitbang Kemenag, Jakarta 26 juli – 5 Agustus 2016.
Fahriati, perkembangan metode penelitian manuskrip, Diklat teknis subtantif keagamaan angkatan III untuk peneliti dan dosen,Balitbang Kemenag, Jakarta 26 juli – 5 Agustus 2016